Fenomena “supermoon” merupakan peristiwa langka di mana bulan berada dalam posisi terdekat dengan Bumi dan terlihat lebih besar dari biasanya. Fenomena ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pola tidur manusia.
Salah satu alasan fenomena “supermoon” dapat mempengaruhi pola tidur adalah karena cahaya bulan yang lebih terang dari biasanya. Ketika bulan berada dalam posisi supermoon, sinar bulan yang dipantulkan oleh Bumi menjadi lebih terang dan dapat mempengaruhi produksi hormon melatonin dalam tubuh manusia. Hormon melatonin berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan bangun manusia, sehingga peningkatan cahaya bulan dapat mengganggu produksi hormon ini dan membuat seseorang sulit tidur.
Selain itu, fenomena “supermoon” juga dapat menciptakan suasana yang lebih terang dan tidak biasa di malam hari. Hal ini dapat membuat seseorang merasa lebih terjaga dan sulit untuk tidur dengan nyenyak. Selain itu, beberapa orang juga mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau mimpi buruk saat fenomena “supermoon” terjadi.
Untuk mengatasi gangguan tidur yang disebabkan oleh fenomena “supermoon”, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, cobalah untuk menciptakan lingkungan tidur yang tenang dan gelap, agar tubuh lebih mudah untuk bersantai dan tidur. Kedua, batasi paparan cahaya bulan dengan menggunakan tirai yang tebal atau mematikan lampu tidur. Ketiga, hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, karena dapat membuat tidur menjadi lebih sulit.
Meskipun fenomena “supermoon” dapat mempengaruhi pola tidur manusia, penting untuk diingat bahwa ini hanya bersifat sementara dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Dengan melakukan langkah-langkah yang tepat, kita dapat tetap menjaga pola tidur yang sehat dan nyenyak meskipun fenomena “supermoon” terjadi.